Indonesia
2020-04-23 21:57
Pagsusuri ng merkadoHarga Emas Diramal Bisa Tembus Rp 2 Juta/gram
Kaugnay na produkto:
Kalakal
Pagsusuri ng merkado:
Harga emas dunia kembali menguat memasuki perdagangan sesi Eropa, Kamis (23/4/2020), dan berada di atas US$ 1.700/troy ons. Sepanjang tahun ini hingga Rabu kemarin, harga emas sudah mencatat penguatan nyaris 13%.
Penguatan tersebut menjadikan emas salah satu sebagai aset yang paling cuan di tahun ini di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membawa perekonomian global menuju resesi yang dalam.
Meski demikian, penguatan 13% tersebut sepertinya tidak akan ada artinya jika melihat prediksi para analis yang bullish (tren naik) terhadap emas.
Di akhir Maret lalu, analis dari WingCapital Investment memprediksi harga emas US$ 3.000/troy ons. Saat itu, level tersebut terlihat luar biasa tinggi bagi emas. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas adalah US$ 1.920/troy ons yang dicapai 6 September 2011, nyaris satu dekade yang lalu.
Semenjak saat itu, harga emas terus merosot, mengalami fase konsolidasi, hingga akhirnya mulai melesat naik lagi sejak pertengahan tahun lalu.
Kini, tidak hanya analis dari WingCapital yang memprediksi emas akan terbang tinggi, tetapi bank investasi ternama, Bank of America (BofA) juga memprediksi emas akan ke US$ 3.000/troy ons dalam 18 bulan ke depan.
WikiFXID1
Mangangalakal
Mainit na nilalaman
Pagsusuri ng merkado
Dogecoin cheers coinbase listing as Bitcoin’s range play continues
Pagsusuri ng merkado
Bitcoin's price is not the only number going up
Pagsusuri ng merkado
Grayscale commits to converting GBTC into Bitcoin ETF:
Pagsusuri ng merkado
Theta Price Prediction:
Pagsusuri ng merkado
How to Research Stocks:
Pagsusuri ng merkado
Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) Forecast:
Kategorya ng forum

Plataporma

Eksibisyon

Ahente

pangangalap

EA

Industriya

Merkado

talatuntunan
Harga Emas Diramal Bisa Tembus Rp 2 Juta/gram
Harga emas dunia kembali menguat memasuki perdagangan sesi Eropa, Kamis (23/4/2020), dan berada di atas US$ 1.700/troy ons. Sepanjang tahun ini hingga Rabu kemarin, harga emas sudah mencatat penguatan nyaris 13%.
Penguatan tersebut menjadikan emas salah satu sebagai aset yang paling cuan di tahun ini di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membawa perekonomian global menuju resesi yang dalam.
Meski demikian, penguatan 13% tersebut sepertinya tidak akan ada artinya jika melihat prediksi para analis yang bullish (tren naik) terhadap emas.
Di akhir Maret lalu, analis dari WingCapital Investment memprediksi harga emas US$ 3.000/troy ons. Saat itu, level tersebut terlihat luar biasa tinggi bagi emas. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas adalah US$ 1.920/troy ons yang dicapai 6 September 2011, nyaris satu dekade yang lalu.
Semenjak saat itu, harga emas terus merosot, mengalami fase konsolidasi, hingga akhirnya mulai melesat naik lagi sejak pertengahan tahun lalu.
Kini, tidak hanya analis dari WingCapital yang memprediksi emas akan terbang tinggi, tetapi bank investasi ternama, Bank of America (BofA) juga memprediksi emas akan ke US$ 3.000/troy ons dalam 18 bulan ke depan.
Kalakal
Katulad 0
Gusto kong magkomento din
Ipasa
0Mga komento
Wala pang komento. Gawin ang una.
Ipasa
Wala pang komento. Gawin ang una.