Ikhtisar:Setelah rebound ke 1.42, dan juga diambungkan oleh angka penjualan ritel Inggris bulan April yang lebih baik daripada yang diperkirakan yang lompat ke 9.2%, GBP/USD berbalik turun ke 1.4151 akibat naiknya dollar AS setelah keluar angka PMI manufaktur dan jasa AS yang bagus dimana PMI jasa AS menyentuh 70.2 di bulan Mei mencetak rekor tertinggi dan mengatasi yang diperkirakan.
Setelah rebound ke 1.42, dan juga diambungkan oleh angka penjualan ritel Inggris bulan April yang lebih baik daripada yang diperkirakan yang lompat ke 9.2%, GBP/USD berbalik turun ke 1.4151 akibat naiknya dollar AS setelah keluar angka PMI manufaktur dan jasa AS yang bagus dimana PMI jasa AS menyentuh 70.2 di bulan Mei mencetak rekor tertinggi dan mengatasi yang diperkirakan.
Para trader dan investor sedang berdebat mengenai risalah pertemuan FOMC the Fed yang baru dikeluarkan. Satu perikop yang panjang berisi tanda-tanda mengenai pengurangan pembelian obligasi dan ini cukup untuk mendorong naik dollar AS pada hari Rabu.
Namun, para investor sedang menilai ulang risalah pertemuan tersebut dan artinya pada hari Kamis. Investor mencatat bahwa kepala Federal Reserve Jerome Powell dan kebanyakan dari koleganya mendukung tetap mempertahankan kebijakan tidak berubah untuk waktu tertentu dan bahwa pemulihan ekonomi AS masih panjang perjalanannya. Hal ini membuat dollar AS berbalik turun.
Di Inggris keraguan muncul mengenai tahap akhir dari pembukaan kembali ekonomi yang akan jatuh pada bulan Juni 21. Sementara itu, varian baru yang ditemukan di India hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan kasus Covid – 19, penyebarannya cepat. Saat ini, Inggris hanya berusaha mempercepat kampanye vaksin tanpa menghentikan pembukaan kembali ekonomi dimana hal ini telah mendukung kenaikan Sterling. Kasus Covid – 19 bergerak datar di level yang rendah.
Angka – angka data ekonomi papan atas juga mendukung Sterling. Tingkat pengangguran secara mengejutkan jatuh ke 4.8% di bulan Maret sementara klaim pengangguran turun sebanyak 15,100 pada bulan April. Consumer Price Indeks CPI) umum muncul di 1.5% untuk bulan April, sedikit diatas dari yang diperkirakan.
Bangkitnya ekonomi dari krisis telah memicu Gubernur BoE Andrew Bailey menolak diterapkannya tingkat bunga yang negatip karena merasa lebih optimis.
Mingu lalu, Amerika Serikat membukukan angka makro ekonomi yang bervariasi. Data yang sehubungan dengan perumahan lebih lemah daripada yang diantisipasikan di bulan April, dengan Building Permits naik lemah di 0.3%, sementara Housing Starts jatuh 9.5%. Indeks-indeks regional menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang berkelanjutan, sementara NY Empire State Manufacturing Index muncul di 24.3 di bulan Mei dan Philadelphia Fed Manufacturing Survey di 31.5. Angka yang paling memberikan semangat adalah Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada 14 Mei 2021 yang turun ke 444.000, angka terendah sejak Maret 2020. PMI markit AS untuk bulan Mei mengatasi yang diperkirakan dengan output manufaktur naik ke 61.5 dan indeks jasa mencetak angka yang mengesankan di 70.1. Angka-angka makro ekonomi AS mengindikasikan pertumbuhan yang stabil dan perbaikan diberbagai sektor utama dari ekonomi yang bisa memicu keprihatinan akan inflasi, dan dengan demikian juga menekan matauang Amerika.
Minggu ini yang menjadi pertanyaan adalah seberapa mengkuatirkan varian B.1.617.2 yang melanda India dan ditemukan di dalam beberapa kluster di Inggris? Penemuan terbaru menunjukkan bahwa vaksin yang ada sekarang – Pfizer/BipNtech dan AstraZeneca – yang digunakan di Inggris mengalahkan varian baru tersebut. Meskipun demikian, penyebarannya yang cepat dan ketidakpastian masih mengancam pembukaan kembali ekonomi yang tengah berlangsung. Inggris masih terus mengejar untuk memvaksin sebanyak mungkin orang yang bisa divaksin. Orang-orang dengan usia yang lebih muda telah diminta untuk disuntik vaksin dan usaha memberikan suntikan yang kedua juga berlangsung dengan kecepatan penuh yang mendukung kenaikan Sterling.
Brexit berada di belakang di dalam pemberitaan, namun setiap terjadi kebuntuan akan membebani Sterling. Di Skotlandia, partai yang baru terpilih Scottish National Party (SNP) menginginkan referendum kemerdekaan yang baru, namun skedul waktunya masih belum jelas. Setiap ada perkembangan yang baru yang menguntungkan SNP, akan bisa mengirim Sterling jatuh.
Kalender ekonomi Inggris minggu ini sedikit, dengan hanya ada pidato oleh anggota BoE Silvana Tenreyro.
Sementara itu di AS hampir setengah populasi AS atau kira-kira 60% dari orang dewasa telah menerima paling sedikit satu kali suntikan. Apakah ini cukup? Melonggarnya penggunaan masker, cepatnya pembukaan kembali ekonomi, mundurnya suntikan dari vaksin Johnson & Johnson semua adalah faktor potensial di dalam penurunan suntikan vaksin belakangan ini. Apakah ini beresiko terhadap pemulihan ekonomi AS? Sebegitu jauh, ketakutan di AS berpusat kepada memanasnya ekonomi yang disebabkan cepatnya kembali ke normal. Dan jika grafik Covid -19 terus menurun, maka mantra dari Federal Reserve yang mengatakan “perjalanan masih jauh” akan bisa terdengar lebih keras.
Para ekonom memperkirakan update angka GDP untuk kuartal pertama, diupgrade ke 6.5% per tahun, suatu kecepatan pertumbuhan yang kuat.
Pada hari Kamis, rilis dari data Durable Goods Orders untuk bulan April bisa menutupi GDP, khususnya jika angkanya berdeviasi substansial dari yang diperkirakan. Diperkirakan ada kenaikan yang moderat.
Hari Jumat akan dirilis Feds preferred gauge of inflation – the Core Personal Consumption Expenditure (Core PCE). Untuk pertama kalinya sejak tahun 2019, angka ini melewati 2% per tahun, menyentuh 2.4%. Apabila naik lebih jauh bisa mendorong naik dollar AS, sementara apabila turun akan mendorong turun dollar AS.
Secara keseluruhan pergerakan naik Sterling memegang kontrol. Dan bahwa ketinggian di tahun 2021 adalah target terbesar.
“Support” terdekat menunggu di 1.4100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4050 dan kemudian 1.4010. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4220 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4240 dan kemudian 1.4365.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiTMGM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiTMGM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiTMGM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiTMGM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang Diregulasi