Ikhtisar:EUR/USD mempercepat penurunannya setelah rilis tiga data ekonomi AS yang kuat. Survey dari ADP, atas pekerjaan dari sektor swasta bulan Mei, membukukan angka sebanyak 978.000, jauh mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 6750.000.
EUR/USD memperpanjang penurunannya ke 1.2124 setelah laporan pekerjaan ADP mengatasi dari yang diperkirakan di 978.000, klaim pengangguran turun ke 385.000 dan PMI jasa dari ISM melampaui dari yang diperkirakan di angka 64. Meningkatnya spekulasi bahwa the Fed akan melakukan pengetatan semakin mendorong naik dollar AS.
EUR/USD masih sempat bertahan di 1.2200 selama paruh pertama perdagangan hari Kamis sekalipun turun dari ketinggian harian di 1.2215 yang dicapai selama perdagangan sesi Asia. EUR/USD turun tajam setelah the Fed pada hari Rabu mengumumkan akan mulai mengurangi sebagian dari multipel program yang disiapkan untuk mendukung ekonomi selama pandemik berlangsung.
Reaksi para trader saham sangat buruk, dengan indeks saham Eropa turun kuat dan menyeret saham berjangka AS ikut turun tajam.
Markit mempublikasikan angka final dari PMI Jasa bulan Mei, yang mengkonfirmasikan indeks Jerman di 52.8 dan merevisi angka Uni Eropa menjadi 57.1.
EUR/USD mempercepat penurunannya setelah rilis tiga data ekonomi AS yang kuat. Survey dari ADP, atas pekerjaan dari sektor swasta bulan Mei, membukukan angka sebanyak 978.000, jauh mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 6750.000. Sementara klaim pengangguran awal, untuk minggu yang berakhir pada 28 Mei, muncul di 385.000 yang lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 395.000 dan merupakan angka terendah sejak pandemik dimulai.
Selain itu, ISM mempublikasikan PMI Jasa AS bulan Mei yang muncul di 64, sementara angka bulan lalu adalah 62.7 dan kali ini diperkirakan hanya naik ke 63.
“Support” terdekat menunggu di 1.2120 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2070 dan kemudian 1.2000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2245 dan kemudian 1.2280.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiVantage
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiVantage
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiVantage
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiVantage
Kumpulan Keluhan