Ikhtisar:Indeks dolar tertekan mencerna komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dihadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS yang menyarankan bank sentral tidak terburu-buru untuk menarik kembali stimulus darurat meskipun ada kenaikan inflasi.
Posisi dolar AS dalam indeks dolar pada perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (15/7/2021) berusaha bergerak bullish setelah terkoreksi cukup signifikan dari posisi tertinggi 3 bulan. Dolar AS melemah terhadap banyak rival utama mengikuti pergerakan turun yield obligasi AS tenor 10-tahun.
Indeks dolar tertekan mencerna komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dihadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS yang menyarankan bank sentral tidak terburu-buru untuk menarik kembali stimulus darurat meskipun ada kenaikan inflasi.
Powell mengatakan inflasi kemungkinan akan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang, sementara didorong oleh efek dasar, mencatat bahwa masih ada jalan panjang sebelum pasar tenaga kerja sepenuhnya pulih dari pukulan pandemi.Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun berada di posisi terendah 5 bulan di 1,344%. Dari rilis data ekonomi, harga produsen untuk permintaan akhir di AS melonjak 7,3% yoy pada Juni 2021, kenaikan terbesar sejak seri saat ini dimulai pada November 2010.
Sebelumnya investor dikhawatirkan oleh laporan tingkat inflasi AS yang melonjak tinggi pada bulan Juni. Indeks harga konsumen yang menunjukkan tingkat inflasi di AS mengalami kenaikan bulanan terbesar dalam tiga belas tahun di bulan Juni, menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja. Kenaikan inflasi tersebut disumbang oleh lonjakan harga mobil bekas dan truk serta makanan.
Terhadap semua rival utamanya posisi dolar AS menguat moderat, dan diantaranya posisi euro dalam pair EURUSD alami koreksi setelah sebelumnya bullish kuat. Namun untuk yen Jepang lanjut menguat terhadap dolar AS ke posisi tertinggi sepekan.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiVantage
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiVantage
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiVantage
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiVantage
Kumpulan Keluhan