Ikhtisar:BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2021 tercatat melesat 7,07% (yoy), mengakhiri periode resesi selama empat kuartal berturut-turut. Cadangan devisa Juli 2021 dilaporkan BI kembali meningkat ke posisi 137,3 miliar dolar AS. Pasar keuangan terus optimis dengan berlanjutnya capital inflow ke pasar SBN dan saham, sekitar Rp11,2 triliun pada minggu lalu menurut catatan BI.
Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2021 tercatat melesat 7,07% (yoy), mengakhiri periode resesi selama empat kuartal berturut-turut.
Cadangan devisa Juli 2021 dilaporkan BI kembali meningkat ke posisi 137,3 miliar dolar AS.
Pasar keuangan terus optimis dengan berlanjutnya capital inflow ke pasar SBN dan saham, sekitar Rp11,2 triliun pada minggu lalu menurut catatan BI.
Investor terus mencermati perkembangan kasus baru Covid-19 yang terus dibarengi dengan rekor tingkat kesembuhan.
Untuk korban virus di Indonesia, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 3.607 ribu orang terinfeksi, 2.996 ribu sembuh dengan tingkat kesembuhan tetap tinggi 83,05%, dan 104 ribu lebih orang meninggal.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona, prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 9-13 August 2021.
===
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau bangkit melejit ke sekitar 17 minggu tertingginya oleh rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II yang melesat 7,07%, di atas ekspektasi dan mengakhiri kontraksi selama empat kuartal berturut-turut. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat signifikan 2,20%, atau 133,392 poin, ke level 6.203,431. Untuk minggu berikutnya (9-13 Agustus 2021), dengan libur nasional pada hari Selasa, IHSG kemungkinan akan ditahan profit taking di area overbought-nya untuk kemudian melanjutkan uptrend-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 6.263 dan 6.358. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.048, dan bila tembus ke level 5.947.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu menguat signifikan di minggu yang kelima, ditopang oleh berlanjutnya aliran modal masuk ke pasar SBN dan saham serta melejitnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, sementara dollar global fluktuatif lalu menguat, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,76% ke level Rp 14.350. Rupiah sempat berada di sekitar 7 minggu terkuatnya dan kemudian terkoreksi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan naik sebentar lalu turun lagi, atau kemungkinan rupiah terkoreksi di awal pekan dengan melejitnya dollar di pasar global, dalam range antara resistance di level Rp14.523 dan Rp14.634, sementara support di level Rp14.304 dan Rp14.295.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yields obligasi dan berakhir ke 6,288% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya dan derasnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury melompat di akhir minggu ini.
===
Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2021 tercatat sebesar 137,3 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2021 sebesar 137,1 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juli 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Berdasarkan data transaksi 2-5 Agustus 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp11,23 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp9,89 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,34 triliun.
Komite Stabilitas Sektor Keuangan dalam Rapat Berkala KSSK III tahun 2021 pada Jumat, 30 Juli menyatakan bahwa Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan II 2021 berada dalam kondisi normal di tengah meningkatnya kembali kasus varian Delta Covid-19.
Momentum penguatan kinerja ekonomi global dan kebijakan countercyclical Pemerintah serta kebijakan moneter dan sektor keuangan yang akomodatif telah mampu mendorong berlanjutnya arah pemulihan ekonomi nasional. Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 tercatat 7,07% (yoy), melanjutkan perbaikan yang telah terjadi hingga triwulan I 2021.
Perbaikan sejumlah indikator ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang bergerak ke arah pemulihannya di tahun 2021 ini.
===
Dinamika harga instrumen investasi ada kalanya sebagian diwarnai dengan pasar yang sedang konsolidasi. Di balik konsolidasi, pengertiannya itu seperti kalau kita sedang naik tangga terus, maka ada waktunya kita ingin istirahat sejenak. Itulah dia konsolidasi! Pasar agak dalam “range-bound” dengan rentang harga yang agak sempit. Konsolidasi juga berarti pasar sedang melihat-lihat situasi yang mungkin diwarnai oleh, pada saat ini, arah perkembangan ekonomi berikutnya. Dalam situasi seperti ini, Anda pun tetap dapat mengalami profit. Caranya; mungkin Anda perlu mempelajarinya lagi. Kembali, salam sukses bagi Anda.
Alfred Pakasi/VBN
Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.
Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
Harga emas sempat turun ke kerendahan selama 6 minggu di $1,721 karena naik tingginya yields AS, namun berhasil naik kembali ke $1,753 pada awal minggu. Mengakhiri minggu ini, harga emas bertahan di $1,757 dengan melemahnya dollar AS dan munculnya laporan NFP AS yang mengecewakan.
Emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan selera terhadap aset-aset berisiko, ketika para investor terus memposisikan diri untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve AS.