Ikhtisar:Harga emas dan minyak anjlok dalam di tengah kekhawatiran meningkatnya jumlah kasus Covid di China dan kemungkinan kebijakan pengetatan awal the Fed, sementara bitcoin bergerak pulih. Fedspeak juga akan menjadi fokus di mana Raphael Bostic dan Thomas Barkin dijadwalkan akan berpidato pada Senin nanti. Yang juga menarik adalah pengesahan RUU infrastruktur AS yang telah lama ditunggu-tunggu. Inilah yang perlu Anda ketahui di pasar keuangan.
Harga emas dan minyak anjlok dalam di tengah kekhawatiran meningkatnya jumlah kasus Covid di China dan kemungkinan kebijakan pengetatan awal the Fed, sementara bitcoin bergerak pulih. Fedspeak juga akan menjadi fokus di mana Raphael Bostic dan Thomas Barkin dijadwalkan akan berpidato pada Senin nanti. Yang juga menarik adalah pengesahan RUU infrastruktur AS yang telah lama ditunggu-tunggu. Inilah yang perlu Anda ketahui di pasar keuangan.
1. Harga emas dan minyak turun tajam
Sentimen yang menyakitkan pada hari Senin adalah penurunan tajam harga emas dan minyak seiring sentimen investor yang berusaha untuk mencerna meningkatnya jumlah kasus Covid-19, utamanya di China, serta kenaikan dolar AS usai rilis data nonfarm payrolls yang kuat pada hari Jumat lalu.
Jumlah kasus di China telah mencapai level tertinggi selama enam bulan, dengan jutaan orang sekarang menjalani lockdown dan pengujian massal dilakukan di seluruh negeri. China adalah negara pengekspor minyak terbesar di dunia, juga konsumen terbesar kedua dunia, dan langkah-langkah ini kemungkinan akan menahan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Goldman Sachs menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk China, memangkas perkiraan pertumbuhan PDB setahun penuh menjadi 8,3% dari 8,6%, menurut laporan yang dirilis Minggu malam setempat di mana angka uartal saat ini berkurang menjadi 2,3% dari 5,8% sebelumnya.
Pada pukul 05.25 AM ET (0925 GMT), minyak mentah AS berjangka jatuh 4,4% di $65,30 per barel, setelah anjlok hampir 7% minggu lalu, penurunan mingguan terbesar dalam sembilan bulan, sementara Brent berjangka turun sebesar 4,1% ke $67,78 per barel, setelah turun 6% minggu lalu, kerugian mingguan terbesar selama empat bulan.
Harga emas juga turun ke level terendah sejak Maret, jatuh di bawah $1.700/oz sebelum membukukan pemulihan kecil untuk saat ini bergerak ke $1,746.70/oz, melemah 0,9%, sekitar 4% lebih rendah selama minggu lalu.
Penurunan di perdagangan Asia meningkatkan spekulasi likuidasi paksa, tetapi laporan pekerjaan juga yang mendorong dolar dan imbal hasil obligasi diperdagangkan lebih tinggi, tidak pernah menjadi kombinasi yang baik untuk komoditas.
2. Petinggi Fed tambah perdebatan soal tapering
Dengan laporan pekerjaan hari Jumat yang menimbulkan keresahan di pasar tentang potensi pengetatan awal, pidato dari berbagai anggota Federal Reserve akan dipelajari dengan cermat minggu ini.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan kepala Fed Richmond Thomas Barkin memulai pidato kebijakan pada hari Senin, diikuti oleh Presiden Fed Chicago Charles Evans pada hari Selasa dan Presiden Fed Kansas City Esther George pada hari Rabu.
Gelombang ini tampaknya berubah menuju pengurangan program pembelian obligasi besar-besaran Fed yang diumumkan tahun ini. Hal yang disarankan oleh anggota berpengaruh Richard Clarida sebagai sesuatu yang kemungkinan terjadi minggu lalu.
Bostic dan Barkin juga dikenal condong ke arah tapering sehingga komentarnya akan diawasi dengan cermat Senin nanti.
3. Saham bergerak melemah; laporan pendapatan jalan terus
Saham-saham di AS akan dibuka sedikit melemah, turun dari level rekor setelah data ketenagakerjaan yang sehat pada hari Jumat.
Pada pukul 05:25 AM ET, Dow Jones futures turun 125 poin, atau 0,4%, sementara S&P 500 futures turun 8 poin, atau 0,2%, sementara Nasdaq 100 futures naik tipis hanya 4 poin, atau kurang dari 0,1%.
Bluechip Dow Jones Industrial Average ditutup lebih dari 144 poin, atau 0,4%, lebih tinggi pada hari Jumat di level tertinggi sepanjang masa 35.208,51, sedangkan S&P 500 yang berbasis luas naik 0,2% juga untuk mencatatkan rekor penutupan. Nasdaq Composite melawan tren kenaikan, atau turun 0,4%.
Musim pendapatan kuartal II hampir berakhir, tetapi masih ada sejumlah perusahaan berpengaruh yang akan melaporkan minggu ini. Ini termasuk perusahaan seperti AMC Entertainment (NYSE:AMC), Coinbase Global (NASDAQ:COIN), Walt Disney (NYSE:DIS), Airbnb (NASDAQ :ABNB) dan DoorDash (NYSE:DASH).
4. RUU infrastruktur AS
Rancangan undang-undang (RUU) infrastruktur AS senilai $1 triliun yang banyak diperdebatkan tampaknya akan dilakukan pemungutan suara awal pekan ini, setelah menyelesaikan rintangan prosedural terakhirnya di Senat AS Minggu malam setempat, mencapai dukungan bipartisan yang banyak.
Undang-undang tersebut merupakan landasan agenda ekonomi Presiden AS Joe Biden, dan akan menghasilkan investasi AS terbesar untuk jalan dan jembatan dalam beberapa dekade.
RUU mencakup anggaran pengeluaran baru senilai $110 miliar untuk jalan dan jembatan, $73 miliar untuk peningkatan jaringan listrik, $66 miliar untuk kereta api dan Amtrak, serta $65 miliar untuk ekspansi jaringan internet broadband. Ini juga menyediakan anggaran dana senilai $55 miliar untuk air minum bersih dan $39 miliar untuk transit.
Undang-undang tersebut masih menghadapi tantangan di DPR AS karena Partai Demokrat AS hanya memiliki suara mayoritas yang sangat kecil.
5. Pemulihan Bitcoin
Harga bitcoin, mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, sedikit turun selama sesi Senin, tetapi telah meraih pemulihan setelah mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir.
Pada pukul 05:25 AM ET, Bitcoin diperdagangkan di level $43.590, atau turun 0,3% pada hari ini, tetapi melesat naik lebih dari 11% selama seminggu terakhir, naik di atas level $45.000.
Membantu nada sentimen telah dilaporkan, diakui namun belum dikonfirmasi, bahwa perusahaan raksasa ritel Amazon (NASDAQ:AMZN) tengah bersiap untuk menerima mata uang digital sebagai pembayaran untuk barang dan jasanya dalam waktu dekat dan Apple (NASDAQ:AAPL) sedang mempertimbangkan untuk menambahkan beberapa bitcoin ke dalam neracanya.
Selain itu, tekanan dari pejabat pun berlanjut. Washington Post melaporkan bahwa Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah mengajukan keberatan terhadap potensi amandemen RUU infrastruktur yang akan mengecualikan perusahaan crypto tertentu dari persyaratan pelaporan untuk pialang.
Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.
Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
Harga emas sempat turun ke kerendahan selama 6 minggu di $1,721 karena naik tingginya yields AS, namun berhasil naik kembali ke $1,753 pada awal minggu. Mengakhiri minggu ini, harga emas bertahan di $1,757 dengan melemahnya dollar AS dan munculnya laporan NFP AS yang mengecewakan.
Emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan selera terhadap aset-aset berisiko, ketika para investor terus memposisikan diri untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve AS.