Ikhtisar:Pasar ke depannya akan melihat pandangan The Fed di pertemuan Jackson Hole di akhri Agustus 2021. Apabila The Fed akan menyinggung masalah perekonomian dan kebijakan moneternya, menurut Nanang ini akan memberikan dampak bagi indeks dolar dan berimbas pada pergerakan harga emas.
Harga emas Antam berdasarkan logammulia.com berada di angka Rp 925.000 per gram pada Selasa (10/8). Harga tersebut naik dari Rp 921.000 per gram di hari sebelumnya. Sementara itu, untuk emas spot di penutupan pasar Selasa (10/8) berada di angka US$ 1.728,9 per ons troi.
Harga emas yang sedang dalam tren pelemahan saat ini menurut Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin dikarenakan laporan dari data ketenagakerjaan yang menunjukkan angka pengangguran yang turun, lowongan kerja di sektor swasta meningkat, dan pendapatan per jam mengalami peningkatan.
Nanang menambahkan, dengan baiknya data ketenagakerjaan, akan meyakinkan investor mengenai pejabat The Fed yang menginginkan tapering segera dilakukan.
“Ini pun akan menjadi sebuah euforia yang kemungkinan akan terus berlanjut, paling tidak dengan melihat data inflasi AS, indeks konsumen yang akan dipublikasikan,” kata Nanang, kepada Kontan, Selasa (11/8).
Pasar ke depannya akan melihat pandangan The Fed di pertemuan Jackson Hole di akhri Agustus 2021. Apabila The Fed akan menyinggung masalah perekonomian dan kebijakan moneternya, menurut Nanang ini akan memberikan dampak bagi indeks dolar dan berimbas pada pergerakan harga emas.
Di hari Kamis, ia perkirakan harga emas akan bergerak di resistance satu Rp 930.000 per gram, resistance dua Rp 950.000 per gram, dan resistance tiga Rp 965.000 per gram. Sedangkan di area bawah, menurutnya akan berada di support satu Rp 910.000 per gram, support dua Rp 880.000 per gram, dan support tiga Rp 860.000 per gram.
Hingga akhir tahun ia memperkirakan harga emas masih akan tertahan karena adanya pengetatan. Walaupun prospek emas akan sangat baik ke depannya, karena menjadi aset yang efektif, aman, dan stabil.
Ia perkirakan harga emas dalam negeri akan berada di rentang harga Rp 950.000 per gram – Rp 980.000 per gram.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFXCM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang Diregulasi