Ikhtisar:Harga minyak stabil pada level tinggi setelah kenaikan tiga berturut-turut, didorong oleh penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar AS yang menambah sentimen positif ke pasar. Mengutip Bloomberg, menurut data resmi pemerintah, persediaan minyak mentah AS turun untuk minggu ketiga berturut-turut, sementara stok bensin turun lebih dari yang diharapkan
Harga minyak dibuka koreksi pada perdagangan Kamis (26/8) pagi, di tengah reli dalam beberapa hari terakhir. Pukul 06.55 WIB, harga minyak untuk pengiriman Oktober 2021 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 67,95 per barel, turun 0,59% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 68,36 per barel.
Harga minyak stabil pada level tinggi setelah kenaikan tiga berturut-turut, didorong oleh penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar AS yang menambah sentimen positif ke pasar.
Mengutip Bloomberg, menurut data resmi pemerintah, persediaan minyak mentah AS turun untuk minggu ketiga berturut-turut, sementara stok bensin turun lebih dari yang diharapkan.
Stok minyak mentah AS turun 2,98 juta barel pekan lalu, menurut data Energy Information Administration (EIA). Persediaan bensin turun 2,24 juta barel.
Investor kini bersiap mencermati pertemuan Jackson Hole yang digelar mulai Kamis (26/8) untuk mendapat pandangan tentang pengurangan stimulus The Fed.
Harga minyak minggu ini telah pulih dari kerugian menyusul penurunan terburuk sejak Oktober 2019. Varian delta yang menyebar dengan cepat membuat pembatasan baru pada mobilitas dan mengaburkan prospek ekonomi.
Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.
Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
Harga emas sempat turun ke kerendahan selama 6 minggu di $1,721 karena naik tingginya yields AS, namun berhasil naik kembali ke $1,753 pada awal minggu. Mengakhiri minggu ini, harga emas bertahan di $1,757 dengan melemahnya dollar AS dan munculnya laporan NFP AS yang mengecewakan.
Emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan selera terhadap aset-aset berisiko, ketika para investor terus memposisikan diri untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve AS.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiPepperstone
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiPepperstone
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiPepperstone
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiPepperstone
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang Diregulasi