Ikhtisar:Dolar Amerika Serikat masih beranjak turun dan tetap diperdagangkan di sekitar posisi terendah multi minggu pada Kamis (02/09) petang setelah data ketenagakerjaan swasta AS yang lemah meningkatkan keraguan terhadap pemulihan pasar tenaga kerja negara itu, sementara euro naik ke level tertinggi satu bulan.
Dolar Amerika Serikat masih beranjak turun dan tetap diperdagangkan di sekitar posisi terendah multi minggu pada Kamis (02/09) petang setelah data ketenagakerjaan swasta AS yang lemah meningkatkan keraguan terhadap pemulihan pasar tenaga kerja negara itu, sementara euro naik ke level tertinggi satu bulan.
Pada pukul 14.56 WIB, indeks dolar AS turun tipis 0,02% di 92,433 menurut data Investing.com setelah turun ke level terendah empat minggu di 92,376 sebelumnya.
USD/JPY naik tipis 0,01% di 110,00, GBP/USD menguat 0,15% di 1,3788 dan AUD/USD naik 0,33% di 0,7389. Dolar Australia naik ditopang oleh surplus perdagangan Australia meningkat ke tingkat rekor di bulan Juli lantaran ekspor sumber daya semuanya mengalami kenaikan kuat. Adapun rupiah berakhir menguat tipis 0,05% di 14.272,5 per dolar AS hingga pukul 14.57 WIB.
Data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan ketenagakerjaan swasta ADP tumbuh sebanyak 374.000 pada bulan Agustus, jauh lebih rendah dari sekitar 600.000 pekerjaan yang telah diperkirakan.
Meskipun laporan ADP telah menjadi panduan yang tidak konsisten untuk laporan pekerjaan bulanan resmi Jumat, ini bisa menjadi perbedaan yang sangat besar dan dapat menunjukkan peningkatan ketenagakerjaan nonpertanian kurang dari 750.000 seperti yang diharapkan. Ini akan mendorong investor untuk membalikkan keluar ekspektasi atas pengurangan aset Fed.
Rilis mingguan klaim pengangguran awal, pada pukul 08:30 AM ET (1230 GMT), juga akan dipelajari dengan cermat untuk mencari petunjuk kekuatan pasar tenaga kerja. Ekonom memperkirakan 345.000 klaim, penurunan kecil dari 353.000 yang terlihat minggu sebelumnya.
Berlawanan dengan pelemahan dolar, euro sempat mencapai level tertinggi satu bulan terhadap greenback di 1,1857. Pukul 15.02 WIB, EUR/USD naik tipis 0,08% di 1,1846.
Tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di Zona Euro, ditambah dengan tekanan inflasi karena angka CPI di kawasan itu naik menjadi 3% pada hari Rabu, telah mendorong mata uang tunggal tersebut.
Selain itu, para pengambil kebijakan European Central Bank (ECB) telah mulai berbicara terbuka soal rencana pengurangan aset mereka. Jens Weidmann, kepala Bundesbank, pada hari Rabu menyebutkan pengurangan bertahap dari stimulus moneter bank sentral.
“Kita harus mewaspadai risiko terhadap prospek harga. Dalam pandangan saya, risiko kenaikan mendominasi,” kata kepala bank sentral Jerman tersebut.
“Pertemuan ECB Juli adalah tentang merevisi proyeksi suku bunga ke depan. Perdebatan tentang apa yang harus dilakukan dengan pembelian obligasi akan ada di depan dalam pertemuan September,” tulis analis Nordea dalam catatan.
Harga produsen Zona Euro untuk bulan Juli akan diumumkan pada akhir sesi ini, dan akan dipelajari dengan cermat sebagai indikasi tekanan yang dihadapi produsen untuk menaikkan harga.
Mata uang pasar berkembang, yang bank sentralnya lebih cepat mengetatkan kebijakan moneter daripada negara ekonomi maju, terus diuntungkan oleh persepsi bahwa Fed akan menahan setidaknya satu atau dua bulan lagi. Rand Afrika Selatan sempat naik 0,4% ke level tertinggi dalam sebulan, Di Amerika Latin, peso Meksiko, Chili, dan Kolombia semuanya naik hampir 2% terhadap dolar pada minggu lalu.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalTMGM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalTMGM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalTMGM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiFVP Trade
Platform IlegalTMGM
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang Diregulasi