Ikhtisar:Lagi-lagi terungkap kasus penipuan investasi bodong. Kali ini robot trading bernama Viral Blast yang menyebabkan kerugian hingga Rp 1,2 triliun bagi kurang lebih 12.000 orang anggotanya.
Lagi-lagi terungkap kasus penipuan investasi bodong. Kali ini robot trading bernama Viral Blast yang menyebabkan kerugian hingga Rp 1,2 triliun bagi kurang lebih 12.000 orang anggotanya. Sebanyak 4 orang dari PT Trust Global Karya ditetapkan sebagai tersangka sebagai perusahaan dibalik penipuan robot trading Viral Blast ini. 3 orang ini berinisial RPW, ZHP dan MU telah diamankan dan ditangkap sedangkan 1 orang lagi berinisal PW masih DPO. Viral Blast diketahui menggunakan skema Ponzi dimana uang yang pengguna berikan untuk diinvestasikan malah mengalir ke kantong-kantong milik para tersangka. Dari para tersangka sendiri telah berhasil diamankan barang bukti berupa uang senilai SGD 1.850.000 atau senilai hampir Rp 20 milliar, uang Rp 12.000.000, kartu ATM sebanyak 12 buah, 4 unit mobil mewah dan 8 buah handphone. Atas perbuatannya ini para tersangka dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman 15 dan 10 tahun penjara.
Berdasarkan keterangan dari Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan pada konferensi pers kemarin, menjelaskan bahwa Viral Blast sudah beroperasi dibawah PT Trust Global Karya sejak tahun 2020 namun ilegal karena tidak memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun mereka tetap beroperasi dimana hasil kejahatannya dinikmati oleh pengurus dan afiliasinya. Modus yang mereka gunakan adalah dengan cara memasarkan e-book dengan nama Viral Blast untuk melakukan trading. Para penggunanya pun diiming-imingi keuntungan tetap dari hasil trading sejumlah uang yang mereka setorkan kepada para pengurus dan leader-nya. Namun pada praktiknya yang menggunakan skema Ponzi ini, keuntungan yang para pengguna dapatkan, diambil dari uang yang mereka setorkan sendiri, bukan dari hasil trading.
Kemunculan kasus serupa yang marak akhir-akhir ini terjadi karena para calon nasabah tersebut terlena oleh investasi tanpa resiko dan keuntungan yang terlihat menggiurkan. Pihak Bareskrim menghimbau agar masyrakat tidak gampang terbuai hal semacam ini. Jika ingin berinvestasi maka cek terlebih dahulu mengenai legalitasnya, apakah sudah terdaftar di OJK atau BAPPEPBTI. Masalah binary option dan robot trading ini masih terus dimonitor dan diperdalam oleh Bareskrim.
Selamat pagi dan silakan berpartisipasi di hari ke dua bagi para peserta program “Aktifkan ForexPay Wallet, Dapat USDT”. Silakan temukan petunjuk untuk pilihan inisial atau nama broker dalam artikel ini
Broker Decode Global, saat artikel ini ditulis dan diterbitkan memiliki data yang unik, menjadi peserta program WikiFX untuk mediasi yaitu EPC & EMC, namun memiliki regulasi yurisdiksi lepas pantai
Redford menjadi salah satu kata pencarian yang populer pada pencarian broker di platform WikiFX, yang terkait dengan 2 nama yaitu Redford Trading Club dan Redfordfx, berikut analisa pembuka dari kami
Menurut sumber terkemuka di pasar broker Retail FX dan CFD, MetaQuotes diam-diam memberi tahu kliennya bahwa situasi dengan Apple dapat diperbaiki dan sedang berupaya memulihkan MT4 dan MT5 di Apple App Store "secepatnya".
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiAVA Trade
Sedang DiregulasiBKYHYO
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiAVA Trade
Sedang DiregulasiBKYHYO
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiAVA Trade
Sedang DiregulasiBKYHYO
Kumpulan KeluhanFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiDoo Prime
Regulasi Lepas PantaiAVA Trade
Sedang DiregulasiBKYHYO
Kumpulan Keluhan