Ikhtisar:Kasus robot trading Fahrenheit yang menyebabkan kerugian bagi nasabahnya hingga mencapai Rp 5 triliun ini masih ramai dibahas, pasalnya ini bukan pertama kalinya investasi bodong berkedok robot trading memakan korban dengan kerugian yang luar biasa besar.
Kasus robot trading Fahrenheit yang menyebabkan kerugian bagi nasabahnya hingga mencapai Rp 5 triliun ini masih ramai dibahas, pasalnya ini bukan pertama kalinya investasi bodong berkedok robot trading memakan korban dengan kerugian yang luar biasa besar. Komitmen Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis sempat mengatakan jika hingga saat ini masih belum bisa memperkirakan berapa total kerugian dari para nasabah. Sebelum kasus Fahrenheit ini, terdapat beberapa kasus serupa yang sebelumnya telah terjadi dan sempat ramai mengingat besarnya nilai kerugian yang diderita oleh para nasabahnya. Berikut beberapa kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya:
Kasus Sunton Capital
Penipuan Sunton Capital ini serupa dengan robot bodon lainnya, yaitu dengan iming-iming keuntungan selangit dengan menggunakan robot trading milik mereka. Musisi dan pianis Ananda Sukarlan pun sempat membeberkan hal ini. Sunton Capital disebut mengiming-imingi profit yang cukup besar, di kisaran 5% sampai dengan 20%. Sunton Capital juga dinilai sudah masuk kategori money game dan ponzi. Kejadiannya pada 14 Oktober 2021 lalu dimana SuntonFX melakukan margin call yang dimanipulasi total. Tak lama berselang, akun Instagram SuntonFX juga menghilang. Dalam pengumumannya di laman Facebook, Sunton Capital Indonesia bahkan menyatakan sejak 1 Juni 2021 sampai dengan 14 Oktober, Sunton Capital Ltd adalah scam dan sudah berakhir. Ketua Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L. Tobing menyatakan dengan tegas bahwa kegiatan Sunton Capital di Indonesia tidak memiliki izin sehingga dianggap ilegal.
Mark AI
Sekitar 400 orang member robot kripto Mark AI melaporkan kasus ini pada Oktober 2021 ke Polda Metro Jaya. Mereka mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Robot Mark AI ini menawarkan keuntungan cukup besar, hingga 40 persen per bulan. Namun janji manis itu berujung sangat pahit. Serupa dengan sejumlah produk investasi robot bodong lain yang hanya sekadar tipu-tipu. Pada 25 Oktober, Bareskrim Polri menerbitkan Laporan Polisi tentang kejahatan penipuan pencucian uang atas nama pelapor Krisnadi Soesilo. Krisnadi melaporkan Hindera sebagai Direktur PT Teknologi Investasi Indonesia—perusahaan yang menaungi Mark AI ,mengenai penipuan robot ini.
DNA Pro
PT DNA Pro Akademi ditindak tegas oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) dan BAPPEBTI pada Januari 2022 lalu. Pasalnya karena terdapat hasil temuan pengawasan terhadap PT DNA Pro Akademi yang telah menjalankan kegiatan usaha penjualan expert advisor atau robot trading dengan menggunakan sistem Multi Level Marketing (MLM). BAPPEBTI menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati terhadap iming-iming profit besar yang ditawarkan oleh robot bodong yang banyak beredar sekarang ini. Kepala BAPPEBTI, Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, seiring dengan hype mengenai kripto, hal ini dimanfaatkan oleh penyedia robot yang ilegal untuk menarik orang agar berinvestasi pada mereka. Sebagai informasi, hingga saat ini belum ada robot trading yang memiliki izin resmi dari BAPPEBTI dan hingga saat ini pun Kementerian Perdagangan masih merancang regulasi dari robot trading.
AutoTrade Gold (ATG)
Pada April 2021 lalu robot ini telah dinyatakan sebagai kegiatan usaha tanpa izin yang berpotensi merugikan masyarakat oleh Satgas Waspada Investasi (SWI). ATG pun masuk dalam daftar domain investasi ilegal yang diblokir oleh BAPPEBTI dan Kementerian Perdagangan. Pada praktiknya ATG menawarkan paket investasi USD 100-3.500 dengan target profit 0,5-3 persen per hari atau 10-15 persen per bulan. Hanya trading emas/XAUUSD di broker tertentu dan tidak ada bagi hasil. Robot trading ATG diklaim dapat meraup profit setiap bulan tanpa kerugian. Dalam sebulan keuntungannya 17 persen lebih, setahun 204 persen. Statistik trading yang menakjubkan, Win Rate 89:11 alias untung 9 kali dari 10 kali trading.
Desmond Wira, seorang pemerhati investasi mempertanyakan beberapa kejanggalan yang ia lihat. Pertama, robot di MetaTrader yaitu Expert Advisor (EA) mestinya bisa dijalankan di semua broker. ATG cuma bisa di Pantheratrade atau Legomarket LLC. Dua broker ini memiliki server broker yang sama. Yang kedua, robot trading tidak pernah kelihatan wujudnya. Nasabah menyatakan tidak pernah melihat wujud robot trading tersebut. Desmond mengatakan, robot trading yang dijalankan di MetaTrader tentunya berbentuk file berekstensi mq4 atau ex4. Tetapi karena sistem PAMM, bisa jadi sudah diinstalkan. Ketiga, ia mempertanyakan mengapa robot trading tidak digunakan sendiri oleh pembuatnya. Dengan kinerja yang menakjubkan, profit 17 persen dalam sebulan, setahun 204 persen. Nasabah tinggal berutang di bank lalu uangnya ditradingkan pakai ATG masih profit banyak. Lalu kenapa tidak dipakai sendiri, malah repot-repot mencari nasabah receh?
Desmond juga membahas mengenai broker yang dipakai ATG, yaitu Legomarket LLC. Broker ini beralamat di offshore island, alamat yang terkenal sering digunakan oleh broker penipu karena disana tidak meregulasi forex. Legomarket LLC sendiri sudah dibanned oleh situs MQL5, komunitas pengguna MetaTrader. Legomarket LLC terbukti sudah melakukan fraud, dan diblok oleh MQL5. Fraud yang dimaksud adalah merekayasa data trading. Berdasarkan data-data trading yang diperolehnya, Desmond menyimpulkan bahwa ATG tidak benar-benar melakukan trading. Robotnya pun belum tentu ada. Dan jika benar penipuan, biasanya menggunakan skema Money Game atau Ponzi.
Redford menjadi salah satu kata pencarian yang populer pada pencarian broker di platform WikiFX, yang terkait dengan 2 nama yaitu Redford Trading Club dan Redfordfx, berikut analisa pembuka dari kami
Menurut sumber terkemuka di pasar broker Retail FX dan CFD, MetaQuotes diam-diam memberi tahu kliennya bahwa situasi dengan Apple dapat diperbaiki dan sedang berupaya memulihkan MT4 dan MT5 di Apple App Store "secepatnya".
Silakan berpartisipasi pada program giveaway hari pertama "Aktifkan ForexPay Wallet, Dapatkan USDT!" dari WikiFX. Petunjuk untuk nama broker kali ini dapat Anda temukan dalam artikel ini.
Tiba – tiba gagal terus pas mau WD! Kayaknya broker Exness bagus deh? Pas diricek ternyata, salah! Terlanjur kecebur di platform Exness palsu, bukan yang asli .. ini cara mudah antisipasinya melalui platform WikiFX
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang Diregulasi