Ikhtisar:The Fed Bisa Kerek Suku Bunga 75 Bps di Juni
Setelah bergerak tipis-tipis dalam beberapa pekan terakhir, rupiah akhirnya “meledak”. Sayangnya, pergerakan besar tersebut tidak menguntungkan, alias rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS).
Awal pekan kemarin rupiah langsung jeblok sejak awal perdagangan dan berakhir di Rp 14.455/US$ atau merosot 0,69% di pasar spot. Tekanan bagi rupiah masih besar pada hari ini, Selasa (26/4/2022), sebab indeks dolar AS masih terus menanjak.
The greenback masih terus melaju kencang. Indeks dolar AS kembali naik 0,5% ke 101,736 yang merupakan level tertinggi sejak Maret 2020 lalu. Hal ini tentunya bisa memberikan tekanan bagi rupiah.
Ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga yang sangat agresif terus membuat indeks dolar AS menanjak.
Pasar melihat The Fed bulan depan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), bahkan di bulan Juni diperkirakan lebih tinggi lagi. Hal tersebut terlihat di perangkat FedWatch milik CME Group, di mana ada probabilitas sebesar 75% The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin menjadi 1,5% - 1,75% di bulan Juni.
Namun, rupiah juga berpeluang bangkit jika sentimen pelaku pasar membaik tercermin dari penguatan bursa saham Asia. Bursa saham AS (Wall Street) Senin kemarin mampu rebound yang bisa menjadi sentimen positif.
Secara teknikal, Rupiah yang disimbolkan USD/IDR kemarin menembus pola Rectangle yang sudah dibentuk sejak awal tahun.
Rupiah kini berada jauh di atas rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) 100 dan 200, yang tentunya memberikan tekanan bagi rupiah.
Grafik Rupiah (USD/IDR) Harian
Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran Rp 14.240/US$ dan batas atas di kisaran Rp 14.400/US$, ada jarak 160 poin. Ketika rupiah menembus Rp 14.400 dan tertahan di atasnya, maka target pelemahanya sebesar 160 poin yakni di Rp 14.560/US$.
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik tetapi masih cukup jauh dari wilayah overbought.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought(di atas 80) atau oversold(di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Grafik Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Stochastic pada grafik 1 jam kini berada di wilayah overbought, yang membuka peluang rupiah bangkit.
Support terdekat berada di kisaran Rp 14.435/US$, jika sukses ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.420/US$ hingga Rp 14.400/US$.
Sementara selama tertahan di atas support rupiah berisiko melemah menguji kembali level Rp 14.470/US$ sebelum menuju Rp 14.500/US$.
Redford menjadi salah satu kata pencarian yang populer pada pencarian broker di platform WikiFX, yang terkait dengan 2 nama yaitu Redford Trading Club dan Redfordfx, berikut analisa pembuka dari kami
Menurut sumber terkemuka di pasar broker Retail FX dan CFD, MetaQuotes diam-diam memberi tahu kliennya bahwa situasi dengan Apple dapat diperbaiki dan sedang berupaya memulihkan MT4 dan MT5 di Apple App Store "secepatnya".
Silakan berpartisipasi pada program giveaway hari pertama "Aktifkan ForexPay Wallet, Dapatkan USDT!" dari WikiFX. Petunjuk untuk nama broker kali ini dapat Anda temukan dalam artikel ini.
Tiba – tiba gagal terus pas mau WD! Kayaknya broker Exness bagus deh? Pas diricek ternyata, salah! Terlanjur kecebur di platform Exness palsu, bukan yang asli .. ini cara mudah antisipasinya melalui platform WikiFX
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiAVA Trade
Sedang DiregulasiZFX
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiIC Markets
Sedang Diregulasi