Ikhtisar: Apa Dampaknya?
Sinyal Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 day reverse repo rate semakin kuat. Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melaporkan adanya lonjakan inflasi April 2022.
Inflasi April 2022 tercatat sebesar 0,95% (mtm) atau 3,47% (yoy). Komponen harga bergejolak (volatile food/VF) menjadi penyumbang utama inflasi April dengan andil 0,39% dan mengalami inflasi sebesar 2,30% (mtm) didorong oleh peningkatan harga al. minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Komponen inflasi harga diatur Pemerintah (administered prices) mengalami inflasi sebesar 1,83% (mtm), 4,83% (yoy) disebabkan adanya kenaikan bensin jenis pertamax dan tarif angkutan udara. Sementara itu, inflasi inti tercatat sebesar 0,36% (mtm) atau 2,60% (yoy).
“BI terus memonitor resiko inflasi ke depan, besaran dan timing dari respons kebijakan moneter akan tergantung pada faktor-faktor penyebab inflasi. Jika tekanan inflasi, khususnya inflasi inti, dipandang permanen dan akan melampaui sasaran, BI siap mengambil langkah-langkah berikutnya termasuk penyesuaian suku bunga,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo.
Bila kemudian suku bunga naik, apa dampaknya?
Ekonom Bank BCA David Sumual menjelaskan kenaikan suku bunga acuan dari level sekarang 3,5% akan memberikan jangkar terhadap inflasi agar tidak semakin liar. Tingginya ketidakpastian global memungkinkan inflasi tinggi masih akan terus berlanjut pasca Lebaran.
“Ini untuk menjangkar ekspektasi agar tidak liar,” ujarnya kepada CNBC Indonesia.
Pada sisi lain, kenaikan suku bunga acuan akan menjadi daya tarik bagi investor dalam penempatan dananya. Diketahui kenaikan suku bunga acuan AS mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga menarik modal dari negara berkembang seperti Indonesia.
“Jadi akan lebih atraktif juga buat rupiah,” imbuhnya.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz. Posisi rupiah terancam ke depannya, apalagi Bank Sentral AS berencana menaikkan suku bunga acuan ke depannya.
“Kemudian jika The Fed menjadi semakin agresif BI perlu melakukan penyesuaian suku bunga acuan juga agar disparitas antara imbal hasil aset domestik dengan AS tidak terlalu jauh,” kata Irman.
Hanya saja, kenaikan suku bunga acuan juga akan berdampak negatif terhadap perekonomian yang baru saja pulih ini. Paling dekat, bank-bank akan merespons dengan menaikkan bunga kredit. BI harus berhati-hati dalam pengambilan kebijakan.
“Investor berharap BI dapat menyesuaikan tingkat bunga moneter yang lebih atraktif walaupun di sisi lain BI juga harus tetap menjaga pemulihan ekonomi domestik,” kata Ekonom Maybank Myrdal Gunarto.
Redford menjadi salah satu kata pencarian yang populer pada pencarian broker di platform WikiFX, yang terkait dengan 2 nama yaitu Redford Trading Club dan Redfordfx, berikut analisa pembuka dari kami
Menurut sumber terkemuka di pasar broker Retail FX dan CFD, MetaQuotes diam-diam memberi tahu kliennya bahwa situasi dengan Apple dapat diperbaiki dan sedang berupaya memulihkan MT4 dan MT5 di Apple App Store "secepatnya".
Silakan berpartisipasi pada program giveaway hari pertama "Aktifkan ForexPay Wallet, Dapatkan USDT!" dari WikiFX. Petunjuk untuk nama broker kali ini dapat Anda temukan dalam artikel ini.
Tiba – tiba gagal terus pas mau WD! Kayaknya broker Exness bagus deh? Pas diricek ternyata, salah! Terlanjur kecebur di platform Exness palsu, bukan yang asli .. ini cara mudah antisipasinya melalui platform WikiFX
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiXM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiXM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiXM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiTickmill
Sedang DiregulasiXM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang Diregulasi