Ikhtisar:Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 mencapai 4,7-5,5% atau sedikit lebih tinggi dibandingkan ramalan tahun ini 4,5-5,3%.
Prediksi Ekonomi Indonesia 2023: Tumbuh 5,5%
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 mencapai 4,7-5,5% atau sedikit lebih tinggi dibandingkan ramalan tahun ini 4,5-5,3%.
“Pertumbuhan ekonomi 2023 kami perkirakan lebih tinggi, yaitu 4,7-5,5%,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (31/5/2022).
Sementara itu untuk nilai tukar rupiah diperkirakan berada pada rentang 14.400-14.800 per dolar Amerika Serikat (AS). Lebih lemah dibandingkan perkiraan tahun ini, yaitu 14.300-14.700 per dolar AS.
Pelemahan rupiah tidak terlepas dari kondisi ketidakpastian global. Khususnya langkah pengetatan moneter oleh sederet negara maju dan berkembang imbas lonjakan inflasi. Seperti AS yang agresif menaikkan suku bunga acuan sejak tahun ini.
Meski demikian, Indonesia terbantu oleh lonjakan harga komoditas internasional yang mendorong ekspor lebih tinggi. Sehingga pasokan valuta asing dapat tercukupi dan membantu stabilitas nilai tukar.
“Nilai tukar didukung kondisi fundamental baik dan stabilisasi oleh BI,” ujarnya.
Inflasi tetap pada rentang yang sama seperti tahun ini, yaitu 2-4%. Meskipun ada beberapa tekanan yang muncul dari global, khususnya untuk pangan dan energi.
“Kenaikan harga-harga global tak membebani rakyat, itu kenapa inflasi ada kemungkinan sedikit di atas 4% pada 2022 dan kembali 3% plus minus 1% pada 2023. Relatif baik,” terangnya.
Baca juga: Kinerja Telkom Indonesia Diprediksi Tumbuh Positif pada Akhir 2022Di sisi lain, harga tembaga stabil di harga tertinggi selama seminggu karena optimisme permintaan dari China, konsumen utama logam tembaga.
Pada Selasa (31/5/2022) pukul 14:55 WIB harga tembaga dunia stabil di US$ 9.525/ton, sama seperti harga penutupan kemarin.
“Ada ekspektasi permintaan yang lebih baik karena aktivitas industri pulih dan permintaan konsumen meningkat didukung oleh penurunan kasus COVID-19 di China, pembukaan kembali Shanghai, dan pabrikan dimulai kembali mulai Rabu,” kata seorang pedagang logam di Singapura.
Pusat bisnis China, Shanghai, terus memantapkan persiapannya untuk mencabut kebijakan penguncian atau lockdown pada 1 Juni mendatang.
Adapun, kebijakan lockdown akibat gelombang baru pandemi Covid-19 di Shanghai dalam dua bulan terakhir telah memukul ekonomi kota tersebut. Akibatnya, rantai pasok dunia pun ikut terganggu.
Artikel ini telah tayang di traderharian.com oleh Mulya Mutya
https://www.traderharian.com/berita/berita-forex/prediksi-ekonomi-indonesia-tumbuh-55/
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiSaxo
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiSaxo
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiSaxo
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiSaxo
Sedang DiregulasiRakuten Securities Australia
Sedang DiregulasiExness
Sedang Diregulasi