Indonesia
2021-03-12 10:49
Analisis pasarPenurunan Yield Obligasi Dolar AS Angkat Rupiah ke Rp 14.354
Varietas terkait:
Forex
Analisis pasar:
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.354 per dolar AS pada Jumat (12/3) pagi. Posisi tersebut menguat 0,45 persen dibandingkan perdagangan Rabu (10/3) sore di level Rp14.405 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,40 persen, won Korea Selatan menguat 0,62 persen, dan peso Filipina menguat 0,23 persen.
Kemudian rupee India menguat 0,03 persen, yuan China menguat 0,20 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,02 persen. Sebaliknya yen Jepang melemah 0,14 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, franc Swiss melemah 0,08 persen dan dolar Australia melemah 0,08 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,03 persen.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan rupiah pada hari ini berpotensi mengalami penguatan. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah menyatakan kesiapan dengan selalu berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dengan sederet kebijakannya.
Di sisi lain, kebijakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin buatan AstraZaneca dan Universitas Oxford juga memberi angin segar bagi rupiah.
'Sentimen tersebut memberikan peluang penguatan pada mata uang Garuda," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Di sisi lain imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang juga sudah mulai turun dan membuat wacana Taper tantrum mereda.
"Juga adanya laporan data inflasi dilaporkan masih rendah secara year on year. Secara teknikal rupiah kini berada di atas rata-rata pergerakan (moving average) potensi pergerakan rupiah berada di kisaran Rp14.330 - 14.460 per dolar AS," pungkasnya
Sumber : CNN
Jimimalela
Trader
Diskusi populer
Industri
СЕКРЕТ ЖЕНСКОГО ФОРЕКСА
Industri
УКРАИНА СОБИРАЕТСЯ СТАТЬ ЛИДЕРОМ НА РЫНКЕ NFT
Industri
Alasan Investasi Bodong Tumbuh Subur di Indonesia
Industri
Forex Eropa EURUSD 29 Maret: Berusaha Naik dari Terendah 4 Bulan
Analisis pasar
Bursa Asia Kebakaran, Eh... IHSG Ikut-ikutan
Analisis pasar
Kinerja BUMN Karya Disinggung Dahlan Iskan, Sahamnya Pada Rontok
Klasifikasi pasar
Platform
Pameran
Agen
Perekrutan
EA
Industri
Pasar
Indeks
Penurunan Yield Obligasi Dolar AS Angkat Rupiah ke Rp 14.354
Indonesia | 2021-03-12 10:49
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.354 per dolar AS pada Jumat (12/3) pagi. Posisi tersebut menguat 0,45 persen dibandingkan perdagangan Rabu (10/3) sore di level Rp14.405 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,40 persen, won Korea Selatan menguat 0,62 persen, dan peso Filipina menguat 0,23 persen.
Kemudian rupee India menguat 0,03 persen, yuan China menguat 0,20 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,02 persen. Sebaliknya yen Jepang melemah 0,14 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, franc Swiss melemah 0,08 persen dan dolar Australia melemah 0,08 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,03 persen.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan rupiah pada hari ini berpotensi mengalami penguatan. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah menyatakan kesiapan dengan selalu berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dengan sederet kebijakannya.
Di sisi lain, kebijakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin buatan AstraZaneca dan Universitas Oxford juga memberi angin segar bagi rupiah.
'Sentimen tersebut memberikan peluang penguatan pada mata uang Garuda," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Di sisi lain imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang juga sudah mulai turun dan membuat wacana Taper tantrum mereda.
"Juga adanya laporan data inflasi dilaporkan masih rendah secara year on year. Secara teknikal rupiah kini berada di atas rata-rata pergerakan (moving average) potensi pergerakan rupiah berada di kisaran Rp14.330 - 14.460 per dolar AS," pungkasnya
Sumber : CNN
Forex
Suka 1
Saya juga ingin komentar
Tanyakan pertanyaan
0Komentar
Belum ada yang berkomentar, segera jadi yang pertama
Tanyakan pertanyaan
Belum ada yang berkomentar, segera jadi yang pertama