Ikhtisar: Harga emas dunia turun dari level tertinggi lebih dari satu bulan pada perdagangan Selasa, karena dolar AS yang menguat meski kekhawatiran atas kenaikan inflasi membuat logam kuning bertahan di atas level kunci USD1.800.
Harga emas dunia turun dari level tertinggi lebih dari satu bulan pada perdagangan Selasa, karena dolar AS yang menguat meski kekhawatiran atas kenaikan inflasi membuat logam kuning bertahan di atas level kunci USD1.800.
Mengutip CNBC, Rabu (29/12/2021) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.806,97 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 22 November, yakni USD1.820 per ounce, di awal sesi.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi USD1.810,90 per ounce.
Membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,1 persen terhadap pesaingnya di tengah ekspektasi Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga secepatnya Maret untuk melawan lonjakan inflasi.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi logam kuning sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya untuk menahannya.
“Kendati harga emas diperkirakan tetap berada di sekitar level saat ini awal tahun depan, kenaikan suku bunga AS dan penurunan inflasi dapat menekan harga,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Dia memperkirakan logam tersebut akan mengakhiri 2022 di kisaran USD1.650 per ounce.
Sementara itu, reli di pasar ekuitas kehilangan tenaga karena investor mencermati gangguan aktivitas perjalanan dan penutupan toko yang dipicu Omicron.
Di tempat lain, perak turun 0,1 persen menjadi USD23,01 per ounce, sementara platinum naik 0,6 persen menjadi USD976,50 per ounce.
Paladium melonjak 1 persen menjadi USD1.991,18 per ounce, setelah menyentuh puncak lebih dari satu bulan USD2.019 di awal sesi 1.
Harga emas naik pada Rabu (12/01) pagi di Asia, tetapi tetap mendekati level terendah satu bulan. Investor terus mencerna tanda-tanda dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa bank sentral akan membahas penyelesaian pengurangan aset lebih cepat daripada yang direncanakan.
Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, dengan emas menyentuh ketinggian selama 2 bulan. Kelihatannya para trader metal telah mengalihkan fokus mereka dari aspek bearish akan kebijakan moneter AS yang lebih ketat, ke propsek bullish dari naiknya inflasi harga yang problematik pada bulan – bulan yang datang. Melemahnya dollar AS menambah dorongan naik terhadap harga emas.
Mengutip CNBC, Selasa (2/11/2021) harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD1.793,48 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup meningkat 0,7 persen menjadi USD1.795,80 per ounce.
Lonjakan harga emas Pegadaian tak bisa dibendung dalam dua hari terakhir. Bahkan, kenaikan harga emas hari ini lebih besar lagi. Melansir dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam naik Rp26.000 dari Rp1.841.000 per dua gram menjadi Rp1.867.000 per dua gram pada Jumat, 15 Oktober 2021.
FOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang DiregulasiFOREX.com
Sedang DiregulasiFXTM
Sedang DiregulasiATFX
Sedang DiregulasiDBG Markets
Sedang DiregulasiExness
Sedang DiregulasiEightCap
Sedang Diregulasi