Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk kuartal kedua kemungkinan akan direvisi lebih tinggi menyusul serangkaian data baru-baru ini yang lebih kuat dari perkiraan semula. Hal tersebut mencerminkan pembukaan kembali ekonomi di tengah membaiknya kesehatan masyarakat.
Dolar melonjak di awal perdagangan Eropa pada hari Kamis, naik ke level tertinggi sembilan bulan setelah Federal Reserve mengisyaratkan kemungkinan untuk mulai mengurangi stimulus moneter era pandemi tahun ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, tertahannya pemulihan ekonomi Indonesia ini juga sejalan dengan pemerintah yang harus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 3 dan 4 sehingga membatasi kegiatan ekonomi di kuartal III-2021.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 3,50%, suku bunga Deposit Facility di 2,75% dan suku bunga Lending Facility di 4,25%.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri meyakini, rupiah akan mendapat katalis positif rilis data neraca dagang Indonesia. Tercatat, neraca dagang Juli surplus US$ 2,59 miliar. Menurut dia, ini akan menjadi sentimen yang menjaga rupiah tak terkoreksi dalam pada Kamis (19/8).
Kapitalisasi pasar atau market cap aset kripto seperti Bitcoin dan altcoin kembali melewati US$ 2 triliun atau lebih dari Rp 30.000 triliun. Ini sejalan dengan kenaikan harga bitcoin dalam beberapa pekan terakhir.
Jumlah kasus baru COVID-19 secara global terus meningkat selama dua bulan terakhir, dengan lebih dari 4,4 juta infeksi dalam seminggu belakangan, periode 9-15 Agustus 2021. Penyebab tren peningkatan ini sebagian besar akibat kenaikan kasus di Wilayah Pasifik Barat dan Amerika sepanjang periode 9-15 Agustus 2021, masing-masing sebesar 14% dan 8% dibanding pekan sebelumnya
Harga emas sempat naik sedikit sebelum keluarnya laporan penjualan ritel AS yang lebih lemah daripada yang diperkirakan. Pergerakan naik harga emas juga telah berhasil mendapatkan kembali sedikit keuntungan jangka pendeknya dengan bertambahnya kecemasan di pasar pada awal minggu ini yang menambah dukungan terhadap permintaan metal berharga karena permintaan safe-haven.
Harga minyak melanjutkan penurunan dalam lima hari berturut-turut. Rabu (18/8) pukul 7.40 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 66,57 per barel, turun tipis dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 66,59 per barel.
Pasar fluktuatif dari isyu prospek percepatan tapering menjadi melambat lagi dengan rilis sentimen konsumen AS yang di posisi terendahnya dalam 10 tahun terakhir. Optimisme pasar bertambah dengan akan diluncurkannya UU infrastruktur AS senilai $1.2 triliun. Minggu depan pasar akan fokus pada risalah pertemuan FOMC the Fed yang akan dirilis pada Kamis.
Harga emas yang di bawah $1,800 adalah titik masuk yang sangat bagus bagi para pembeli, membuat metal berharga menjadi menarik secara tehnikal. Level di bawah $1,800 adalah titik masuk yang sangat menarik perhatian setelah emas sempat tertarik turun cukup lumayan. Bagusnya adalah harga emas dengan cepat berbalik naik kembali. Hanya dalam hitungan beberapa jam, harga emas berhasil kembali naik ke atas $1,700. Dengan demikian tidak heran apabila harga emas bisa menembus ke atas $1,800 pada minggu ini.
Sektor Industri masih menjadi kontributor terbesar dalam PDB nasional tahun 2020 yaitu sebesar 17,89%. Angka ini meningkat bila dibandingkan 2019 sebesar 17,58%. Kinerja ekspor Import tahun 2020 surplus sebesar 14,17 miliar dolar Amerika. Realisasi investasi sektor industri pada tahun 2020 sebesar Rp.72, 9 triliun. Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN, Car Ratio Indonesia yang masih relatif rendah yaitu sebesar 99 mobil per 1000 penduduk menandakan industri otomotif berpotensi besar untuk tumbuh kedepannya.
Ratusan tentara akan dikerahkan minggu depan ke Sydney untuk membantu menegakkan aturan lockdown kota tersebut setelah pihak berwenang pada Jumat (13/08) melaporkan peningkatan harian terbesar kasus COVID-19 di kota terbesar di Australia itu.
Dolar Amerika Serikat terus melemah pada Jumat (13/08) petang, tetapi tetap mendekati level tertinggi empat bulan di tengah kenaikan tingkat inflasi dan pemulihan pasar tenaga kerja bisa mengindikasikan Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneter yang besar dalam waktu dekat.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Rabu (11/8), mendesak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, untuk meningkatkan produksi minyak guna mengatasi kenaikan harga bensin yang mereka lihat sebagai ancaman bagi pemulihan ekonomi global.
Tekanan peningkatan harga (inflasi) di tingkat pedagang eceran pada tiga bulan mendatang atau pada September 2021, diperkirakan menurun.Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) September yang sebesar 112,7 atau menurun dari 124,4 pada bulan sebelumnya.
Pasar ke depannya akan melihat pandangan The Fed di pertemuan Jackson Hole di akhri Agustus 2021. Apabila The Fed akan menyinggung masalah perekonomian dan kebijakan moneternya, menurut Nanang ini akan memberikan dampak bagi indeks dolar dan berimbas pada pergerakan harga emas.
Presiden Joko Widodo mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dapat berpotensi kembali menekan pertumbuhan ekonomi di kuartal III.
Harga emas dan minyak anjlok dalam di tengah kekhawatiran meningkatnya jumlah kasus Covid di China dan kemungkinan kebijakan pengetatan awal the Fed, sementara bitcoin bergerak pulih. Fedspeak juga akan menjadi fokus di mana Raphael Bostic dan Thomas Barkin dijadwalkan akan berpidato pada Senin nanti. Yang juga menarik adalah pengesahan RUU infrastruktur AS yang telah lama ditunggu-tunggu. Inilah yang perlu Anda ketahui di pasar keuangan.
Saat layanan digital banking semakin diterima oleh masyarakat, terdapat potensi kejahatan siber mengintai nasabah. Terlebih data Bank Indonesia menunjukkan nilai transaksi digital banking meningkat 39,39% year on year (yoy) menjadi Rp 17.901,76 triliun sepanjang paruh pertama 2021.